Postingan

DERIVAT ASAM KARBOKSILAT

Gambar
DERIVAT ASAM KARBOKSILAT Pada blog sebelumnya kita sudah membahas apa itu asam karboksilat. Asam karboksilat adalah senyawa yang menghasilkan asam karboksilat bila ia di reaksi kan dengan air atau senyawa organic yang mengandung gugus karboksil (-COOH). Nah asam karboksilat ini mempunyai derivat-derivatnya atau yang kita kenal turunan-turunan asam karboksilat. Apa saja yang termasuk derivate asam karboksilat yaitu halide asam, anhidrida, ester, amida dan nitril yang nanti kita bahas.  Adapun kereaktifan derivat asam karboksilat. Biasanya yang sering di temui di alam yaitu ester dan amida sedangkan yang jarang di temui yaitu halida asam dan anhidrida dimana senyawanya reaktif maka ia berusaha untuk bereaksi sehingga membuat senyawa tersebut jarang di temui. Dan juga di sebabkan oleh kebasaanya dari gugus fungsi yaitu gugus perginya jika ia merupakan basa lemah maka ia adalah gugus pergi yang baik yaitu Cl- ia mudah membebaskan diri membuatnya lebih reaktif di bandingkan OH-

PEMBENTUKAN DAN SIFAT-SIFAT ASAM KARBOKSILAT

Gambar
 Baiklah kali ini kita akan membahas tentang pembentukan dan sifat-sifat dari asam karboksilat!!! Sebelum itu apa itu asam karboksilat??? Asam karboksilat adalah senyawa organic yang mempunyai gugus karboksil (-COOH) di dalamnya yang tergabung dari gugus hidroksil (-OH) dan melekat pada gugus karbonil (C=O). Asam karbosilat merupakan asam yang mudah ditemui. Sifat kimia asam karboksilat  -Asam karboksilat bersifat polar karena ada gugus karboksil  -Asam karboksilat merupakan asam lemah, semakin panjang rantai karbon maka makin lemah asamnya Sifat fisik asam karboksilat  -Dua molekul asam karboksilat akan saling terhubung membentuk 2 ikatan hydrogen yang kuat sebagai dimer -Karena kuatnya ikatan tersebut, asam karboksilat di jumpai dalam bentuk dimer lingkar bahkan dalam fase uapnya. Dan ikatan hidogen ini sangat sulit putus walaupun pada fase uap tersebut -Ikatan hydrogen yang kuat menyebabkan asam karboksilat memiliki titik didih lebih tinggi dari pada alcohol

MEKANISME REAKSI REDUKSI PADA BERBAGAI SENYAWA ORGANIK

Gambar
      Sebelumnya kita sudah membahas reaksi oksidasi, selanjutnya kita akan membahas reaksi reduksi yang merupakan reaksi kebalikan dari oksidasi artinya terjadinya kehilangan gugus oksigen atau bertambahnya jumlah ikatan C-H. Jadi dalam reaksi reduksi pada senyawa organic ini bisa saja ikatan C-H nya bertambah dan ikatan C-O nya tetap atau ikatan C-H nya yang tetap atau ikatan C-O nya berkurang. Hal ini bisa terjadi karena ada zat yang bersifat reduktor. Contohnya H2,Li,alumunium hibrida dan NaBH4. Adapun reduktor ini bersifat sebagai nukleofil atau spesi yang negative. Contoh pada reaksi hidrogenasi alkena Dimana etena di reduksi dengan hydrogen dengan katalisnya platina dan palladium-c maka ia akan menghasilkan etana, dimana bertambahnya ikatan C-H yang awalnya hidrogennya ada dua setelah di reduksi H nya bertambah menjadi 3. Reduksi alcohol  Alcohol mudah di buat dari senyawa karbonil melalui reaksi reduksi, yakni terjadi penambahan atom hydrogen pada gugus aldehida dan

MEKANISME REAKSI OKSIDASI PADA SENYAWA ORGANIK

Gambar
        Reaksi oksidasi sendiri adalah pelepasan electron yang terjadi pada sebuah molekul, atom ataupun pada ion. Dalam artian dimana electron di hilangkan dan kerapatan suatu molekul berkurang. Oksidasi sendiri kebanyakan terjadi pada udara atau oksigen. Ada beberapa reaksi untuk oksidasi organic yaitu ; -Transfer electron tunggal -Oksidasi terjadi melalui zat antara ester dengan asam kromat ataupun mangan dioksida -Oksidasi dimana ia melibatkan suatu reaksi eliminasi seperti oksidasi swern, oksidasi kornblum dan dengan reagen misalnya pada asam IBX dan periodinane Dess Martin -Oksidasinya mengaitkan ozon dalam ozonolisis atau peroksida seperti asam peroksi  Reaksi oksidasi pada alkana  Reaksi oksidasi pada alkana dimana pada reaksi nya terdapat dua reaksi oksidasi yaitu reaksi oksidasi sempurna dan reaksi oksidasi tak sempurna. Contoh : Reaksi oksidasi sempurna  CH4 + 2O2 –a’ CO2  +  2H2O Pada reaksi ini oksigen nya mencukupi  Reaksi oksidasi tak sempurna  CH4 + 2O2 –a’ CO + H2O Di

MEKANISME REAKSI ADISI ALDEHID DAN KETON

Gambar
  MEKANISME REAKSI ADISI ALDEHID DAN KETON             Pada blog kali ini yaitu membahas reaksi adisi aldehid dan keton.kita mengetahui bahwa ia merupakan senyawa karbon yang kelimpahannya banyak dan beragam di alam semesta. Reaksi adisi ini pada aldehid dan keton sama-sama memiliki gugus karbonil C=O yang   sangat polar. Oleh karena itu sifat reaksinya umumnya sama terhadap sifat karbonil yang memiliki persamaan dan perbedaan yaitu dari segi sifat kimia, fisika dan kegunaan. Dan pada aldehid bereaksi lebih cepat dari pada keton terhadap suatu reaksi yang sama. Ini disebabkan aldehid memiliki atom karbon karbonil kurang terlindungi dari   pada   keton. Pada aldehid Gugus karbonilnya menunjukan gugus yang bersifat polar. Disebabkan ada   perbedaan keelektronegatifan cukup besar pada atom oksigen dan karbon. Pada keton juga bersifat polar tetapi aldehida lebih reaktif dari pada keton karena adanya halangan sterik dan alasan elektron. a. halangan sterik b. al

MEKANISME REAKSI BERSAING SN2 DAN E2

Gambar
  MEKANISME REAKSI BERSAING SN2 DAN E2             Pada blog ini kita akan membahas reaksi bersaing SN2 dan E2 yang sebelumnya kita sudah membahas reaksi bersaing SN1 dan E1. Dapat kita pastikan bahwa reaksi eliminasi dan substitusi dapat bersaing dalam suatu reaksi, baik yang berjalan secara bimolekuler maupun unimolekuler. Tetapi tergantung jika nukleofil yang digunakan sangat besar, maka reaksi akan mengarah pada eliminasi lebih besar di bandingkan dengan substitusi. Maka persaingan dapat terjadi pada reaksi SN2 dan E2   seperti hal nya pada SN1 dan E1.             Persaingan reaksi SN2 dan E2 terjadi karena ia memiliki kesamaan yaitu pada pelarutnya yaitu pelarut polar dimana   dan juga sama-sama menggunakan basa yang kuat yang memungkinkan terjadinya reaksi SN2 dan E2. Pada persaingan reaksi SN2 lebih gampang terjadi di bandingkan dengan E2 di karena kan kondisi reaksinya kurang basa. Dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat kebasaannya maka semakin besar kemungkinan elimi